PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMBUATAN BATA MERAH UNGGUL TAHAN LUMUT BERBANTUKAN SILIKA DARI ABU SEKAM PADI DAN PIGMEN ANORGANIK ALAMI

Selasa, 10 Juli 2012 pukul 11:17 am | Ditulis dalam Jurnal, Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains & Humaniora | 3 Komentar
Tag: , ,

ISSN 1979-7109
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains & Humaniora
Volume 4, Nomor 3, Desember 2010

Penulis:

W. Karyasa, Jurusan Pendidikan Kimia
I K. Artawan, Jurusan Pendidikan Biologi
M. Vivi Oviantari, Jurusan Analis Kimia
FMIPA Undiksha

Abstrak:

Tujuan penelitian ini adalah menguji efektifitas model pembuatan bata merah unggul tahan lumut berbantukan pigmen anorganik alami batu merah Tajun dan silika abu sekam padi yang telah berhasil dikembangkan sebelumnya di sentra pengerajin bata merah Banyuning. Pengujian standar mutu bata merah yang dihasilkan dari penerapan model ini menggunakan Standar Barang Industri No. 21/51/1973 untuk bata merah dengan modifikasi terhadap pengukuran kuat tekan yang menggunakan mesin kuat tekan universal (T-9501 seri H-500kN). Ketahanan terhadap lumut dilakukan dengan studi komparasi dengan bata merah yang dihasilkan oleh sentra industri tersebut di tempat pengujian yang sama. Hasil perhitungan biaya produksi dan harga jual digunakan untuk menghitung nilai tambah akibat introduksi model. Selain itu, kajian mengenai model tungku pembakaran menggunakan sekam padi bersiklus tertutup ramah lingkungan dilakukan dengan analisis pemanfaatkan limbah asap dan abu yang dihasilkan pada pembakaran bata merah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembuatan bata merah yang menggunakan triaksial blend lempung-silika abu sekam padi-pigmen anorganik alami dapat diimplementasikan di sentra industri bata merah Banyuning dengan menghasilkan kualitas bata merah yang unggul dan tahan lumut. Benda uji bata merah cetak konvensional (BMK) dan bata merah cetak press (BMP) memiliki kualitas penampakan fisik, susut kering, susut bakar dan porositas yang lebih baik dibandingkan bata merah tradisional Banyuning. Kuat tekan benda uji hasil implementasi baik BMP maupun BMK ada di peringkat kualitas I menurut Standar Barang Industri No. 21/51/1973 dan superior dibandingkan bata merah tradisional Banyuning, demikian juga halnya dengan hasil pengujian ketahanan lumut. Biaya produksi bata merah BMK Rp.777,34/buah dan BMP Rp. 1.166,02/buah dengan harga jual berturut-turut Rp. 1.500,00 dan Rp. 2.500,00. Kalau dibandingkan dengan bata merah tradional Banyuning dengan biaya produksi Rp. 450,00/buah dan dengan harga jual Rp. 550,00/buah, maka penambahan nilai dapat diberikan oleh penerapan model BMK dan BMP ini. Kajian pemanfaatan limbah asap menjadi asap cair pada proses pembakaran bata merah yang menggunakan sekam padi dan pemanfaatan limbah abu sekam padi sisa pembakaran menjadi silika amorpus yang bernilai jual tinggi memberikan prospek nilai tambah iringan penerapan teknologi bata baru ini.

Kata-kata kunci: bata merah, pigmen anorganik alami, silika abu sekam padi

DOWNLOAD PDF

3 Komentar »

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

  1. The new way to find somebody nowadays is through reverse phone search.
    The police are investigating the threats, as both have been delivered in
    a similar style and possibly by the same culprit. ” These once-common American phrases are apparently headed for the dust heap of history, along with “That and a dime will get
    you a cup of coffee.

  2. Thus, his heart becomes full of Imaan, information, conviction,
    serenity, and becomes completely worried with Allah.
    And Allah is the All-Sufficient for His creatures’ needs, The All-Knower. “Allah originates the creation and then repeats it, then to Him you will be returned.

  3. Nice post. I learn something new and challenging on sites I
    stumbleupon on a daily basis. It will always be interesting to
    read through articles from other authors and use something from
    their websites.


Tinggalkan komentar


Entries dan komentar feeds.